JAKARTA – Kejar pertumbuhan penjualan tahun ini 10%-11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, emiten produsen makanan dan minuman PT Mayora Indah Tbk (MYOR) genjot penjualan pasar ekspor. Kali ini pasar yang dibuka adalah ke Rusia untuk ekspor kopi saset dan makanan minuman ringan, ”Kami targetkan ekspor 2.000 kontainer atau setara dengan USD40 juta. Selain produk kopi, kami juga akan mengekspor produk biskuit tahun ini," kata Presiden Direktur Mayora Group Andre Atmadja dilansir dari Harian Neraca, Kamis (7/2/2019).
Sebelumnya, produsen kopi merek Torabika ini mengklaim telah berhasil mengirim produk kopi sebanyak 1.000 kontainer ke negara Beruang Merah tersebut. Disampaikan Andre, untuk Rusia saja, pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan bisnis yang melebihi 30% dibanding 2017. Tidak hanya berhasil menembus pasar Rusia, Andre mengungkapkan produk kopi sasetnya yaitu Torabika Cappuccino juga sukses menjadi leader market di Rusia untuk kategori kopi instan cappuccino.
Dia mengklaim Torabika Cappuccino menjadi salah satu merek kopi instan cappuccino yang sangat diminati masyarakat Rusia utamanya di kalangan anak muda. "Ini mematahkan anggapan bahwa Indonesia hanya mampu mengekspor produk inferior, namun dapat bersaing di market global bahkan menjadi pemimpin pasar," tambahnya.
Sebelumnya, produsen kopi merek Torabika ini mengklaim telah berhasil mengirim produk kopi sebanyak 1.000 kontainer ke negara Beruang Merah tersebut. Disampaikan Andre, untuk Rusia saja, pencapaian tersebut menunjukkan pertumbuhan bisnis yang melebihi 30% dibanding 2017. Tidak hanya berhasil menembus pasar Rusia, Andre mengungkapkan produk kopi sasetnya yaitu Torabika Cappuccino juga sukses menjadi leader market di Rusia untuk kategori kopi instan cappuccino.
Dia mengklaim Torabika Cappuccino menjadi salah satu merek kopi instan cappuccino yang sangat diminati masyarakat Rusia utamanya di kalangan anak muda. "Ini mematahkan anggapan bahwa Indonesia hanya mampu mengekspor produk inferior, namun dapat bersaing di market global bahkan menjadi pemimpin pasar," tambahnya.
Selain Torabika Cappucino, produk lainnya yang tengah digenjot Mayora Group adalah Torabika Macchiato yang baru saja rilis akhir 2018, dan makanan ringan Coffee Joy yang direncanakan mulai dirilis 2019 ini. Pada kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pun mengapresiasi langkah Mayora yang mampu menembus pasar Rusia untuk produk-produk kopinya. "Kami mengapresiasi dan mendorong agar Mayora dapat terus meningkatkan ekspornya, jangan hanya kopi, kalau bisa semua produk bisa menembus pasar Rusia," ungkap Enggar.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Verobieva optimistis bahwa hubungan antara Indonesia dan Rusia akan terus meningkat, tidak hanya hubungan diplomatik, namun juga hubungan perekonomian. "Hubungan kedua negara saya yakini akan terus meningkat dan saya berharap hubungan perdagangan kedua negara juga akan semakin baik," tuturnya.
Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Verobieva optimistis bahwa hubungan antara Indonesia dan Rusia akan terus meningkat, tidak hanya hubungan diplomatik, namun juga hubungan perekonomian. "Hubungan kedua negara saya yakini akan terus meningkat dan saya berharap hubungan perdagangan kedua negara juga akan semakin baik," tuturnya.
Tahun ini, PT Mayora Indah Tbk menargetkan penjualan bertambah Rp2,6 triliun atau tumbuh sekitar 10%-11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sekretaris Perusahaan Mayora Indah, Yuni Gunawan pernah bilang, target penjualan pada tahun ini akan bertambah Rp2,6 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya atau bertumbuh 10%-11%.
Apabila mengacu target pertumbuhan penjualan sebesar 12% pada 2018, maka target penjualan pada 2019 diperkirakan sekitar Rp25,65 triliun-Rp25,88 triliun atau bertambah sekitar Rp2,3 triliun - Rp2,56 triliun dari target 2018. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2018, MYOR mencatatkan penjualan bersih Rp17,35 triliun atau tumbuh 21,34% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp14,30 triliun.
Sedangkan, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp1,10 triliun atau tumbuh 18,56% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp927,85 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar